Ekonomi Sebagai Ilmu

Ilmu pengetahuan telah dan selalu akan mengembangkan alam dan seni dan bahkan ilmu pengetahuan itu sendiri, ke arah yang semakin baik dan maju, sehingga membuahkan hasil yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Maka, alangkah pentingnya ilmu itu. Namun lebih daripada itu, sungguh Maha Besar Penciptanya. Ibarat sebatang pohon yang maha besar, yang akan menghujam dalam ke pusat bumi, cabang rantingnya menutup sudut-sudut cakrawala serta tingginya menggapai awan bahkan langit. Tetapi sejak muncul dari tanah “pohon” itu telah terwujud dua batang pokok, sehingga semua cabang dan ranting “pohon” itu tumbuh dari kedua batang pokok itu. Kedua batang pokok itu adalah Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan namanya, menyelidiki keadaan alam dan isinya. Ilmu alam, ilmu bumi, ilmu pasti, ilmu kimia dsb adalah contoh Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial menjadikan manusia dan masyarakat sebagai pembicaraan. Didalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial ini, terdapatlah ilmu-ilmu Sosial, Hukum, Ekonomi, Agama, dsb.
Dari segi lain ilmu dibagi menjadi 2 yaitu:
1.       Ilmu murni (Pure Science)
Ilmu murni bertugas untui makin menyempurnakan dan menjaga kelangsungan hidup serta pengembangan ilmu itu sendiri.
2.       Ilmu terapan (Applied Science)
Ilmu terapan berguna untuk diterapkan di dalam hidup dan kehidupan manusia sehari-hari
Contoh dari kedua ilmu tersebut misalnya Sosiolologi sebagai ilmu murni dan Sosiatri sebagai ilmu terapan, Psikologi sebagai ilmu murni dan Psikiatri sebagai ilmu terapan. Dan beberapa cabang ilmu yang lain tidak mempunyai nama-nama khusus untuk ilmu murni dan ilmu terapannya sebagaimana yang dipunyai Sosiologi dan Psikologi. Ilmu Ekonomi, misalnya, bagian-bagiannya bernama Pure Economics (Ilmu Ekonomi Murni) atau Economic Theory dan Applied Economics (Ilmu Ekonomi Terapan).

Subyek Ilmu Ekonomi sebagai  bagian dari ilmu sosial yang pertama manusia dan kedua adalah badan-badan yang terlibat di dalam kegiatan perekonomian, misalnya toko, perusahaan, departemen keuangan, lembaga konsumen dsb. Adapun obyek ilmu ekonomi adalah cara-cara serta tindakan–tindakan yang ditempuh oleh manusia di dalam mengalokasikan sumber-sumber yang ada.
Ilmu Ekonomi sebgai bagian dari Ilmu Sosial mendapat julukan sebagai The Queen of the Sosicial Science (maharani ilmu-ilmu sosial) karena ilmu ekonomi satu dari antara ilmu-ilmu sosial yang menggunakan metode kuantitaif didalam analisis-analisisnya.

Dibalik metode kuantititif terdapatlah metode kualitatif. Sebagai contoh dari kedua metode tersebut adalah sebagai berikut: Analisis yang bersifat kualitatif hanya dapat menyatakan : “ kalau harga naik jumlah sesuatu barang yang dibeli masyarakat akan berkurang”, sedangkan sebuah analisis ynag menggunakan metode kuantitatif dat menyatakan: “ kalau harga naik dengan sekian rupiah jumlah barang yang dibeli masyarakat berkurang sebanyak sekian”.

Dalam pada itu ilmu ekonomi memang mempunyai du macam alat utama untuk analisis-analisnya yaitu:
1.       Metode induksi dan deduksi
      Metode ini banyak dipakai dalam analisis-analisis  kualitatif, sekalipun analisis kuantitatif juga memerlukannya. Metode induksi adalah suatu metode penyelidikan, dimana hari hal-hal khusus disimpulkan hal-hal yang bersifat umum. Contoh pembagian masyarakat ke dalam sitem kasta yang ketatseperti terdapat dalam agama hindu di India menjadi sebab terhambatnya laju pertumbuhan perekonomian, begitu juga penguasaan atas hak tanah kepada golongan gereja Nasrani di Eropa sebelum revolusi kaum Protestan oleh Marthin Luther telah pula menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi
2.       Matematika dan statistika
Matematika : khususnya matematika ekonomi. Dengan Matematika orang bisa merumuskan fungsi-fungsi yang berlaku diantara peubah-peubah (variabel-variabel) ekonomi.
Contoh: Dlm teori Ekonomi : Permintaan terhadap suatu barang adalah wujud dari hubungan antara harga barang tsb (P) dengan jumlah barang tsb (Q) yang dibeli masyarakat pada berbagai tingkat harga. Matematika dapat merumuskan bentuk fungsi kedua variabel itu yakni harga(P) dan Jumlah barang (Q).

Tdk semua asas dalam matematika diterapkan dalam menelaah ilmu ekonomi.Dalam hal ini matematika mengabdi pada ilmu ekonomi bukan sebaliknya. Nilai-nilai negatif dalam matematika tidak dipakai dalam ilmu ekonomi.

Statistika merupakan kelanjutan dari metode induksi, metode deduksi dan  matematika. Statistika dilasanakan dengan mengumpulkan data-data yang terdpt dalam dunia nyata. Statistika erat hubungannya dengan dunia nyata

Kedua alat tersebut (matematika & Statistika) bagian dari ilmu pasti  telah dianggap sebagai alat utama untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi. Matematika & Statistika bersama-sama dengan teori ekonomi murni keduannya tergabung dalam suatu ilmu ekonomi yang disebut Ekonometrika (Econometrics).

Econometrics berasal dari kata Economics : (Ilmu Ekonomi) dan Metric: (pengukuran /measuremen). Econometrics artinya : Metode pengukuran di dalam ilmu ekonomi
Gejala-gejala ekonomis adalah : semua kejadian, kenyataan, peristiwa, serta tingkah laku manusia yang bernada atau mempunyai nilai dan arti ekonomis .
Contoh : Inflasi (gejala berlebihannya uang beredar dalam masyrakat)
              Kemiskinan (gejala merosotnya pendapatan nasional maupun pendapatan perkapita), dsb

Diantara gejala ekonomis terdapat saling hubungan. Hubungan antara gejala-gejala ekonomis dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
o   Hubungan sebab akibat (casual relationship) : gejala yang satu merupakan sebab sedang gejala yang lain merupakan akibat.
Contoh : bencana alam & hasil panen
                  Sebab                akibat
o   Hubungan Fungsional (Functional relationship): Gejala-gajala ekonomis yang terdapat pengaruh.
Contoh: P & Q yang dibeli

Jika P sebagai variabel bebas (independent variabel) dan Q sebagai variabel terikat (dependent variabel) jika P naik maka Q akan turun.
Jika Q sebagai variabel bebas (independent variabel)  dan  P sebagai variabel terikat (dependent variabel) jika Q naik   maka P naik
                  Asumsi (asumption)/anggapan penting dalam hal melihat derajat kebenaran ilmu ekonomi.
                  Manfaat ilmu ekonomi :
1.      Individu
2.      Dunia usaha

3.      Pemerintah

0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger